RSUD dr Soeselo Slawi resmi ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto (FK-UMP) oleh Kementerian Kesehatan RI. Informasi ini disampaikan Ketua Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik) RSUD dr Soeselo Yuki Fitria Maatisya di ruang kerjanya, Kamis (31/10/2024).
Yuki menjelaskan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan FK-UMP sejak tahun 2022 sebagai rumah sakit pendidikan satelit. Tak hanya itu, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya, seperti FK Universitas Diponegoro, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang, Universitas Bhamada Slawi, Akper Al-Hikmah 2 Brebes, dan sejumlah perguruan tinggi lainnya.
Ia mengungkapkan untuk menjadi rumah sakit pendidikan utama harus memenuhi standar, diantaranya sudah menjadi rumah sakit tipe B dengan akreditasi paripurna, memiliki pelayanan medik spesialis minimal 12 jenis, variasi kasus mencukupi, memenuhi akumulasi rasio tenaga pengajar dengan peserta didik profesi dokter dan kesehatan lain satu berbanding lima dan standarisasi lainnya.
Rumah sakit pendidikan juga wajib menyediakan dosen pendidik, dosen pembimbing, dosen penguji, penilai kinerja dosen, memiliki pedoman diagnostik dan terapi tiap stase, buku catatan pendidikan mahasiwa, alur rotasi tiap stase, metode evaluasi tiap stase, tingkatan supervisi tiap stase, ruangan jaga, perpustakaan, tempat diskusi, hingga lahan parkir yang memadai.
“Kami memiliki sekitar 31 tenaga pengajar atau dokter spesialis dari 10 jenis pelayanan medik spesialis mayor dan minor,” terangnya.
Selain mendidik calon dokter, pihaknya juga mendidik calon tenaga kesehatan lainnya seperti perawat, bidan, farmasi, radiografer, analis gizi dan lain sebagainya, dengan tetap menjaga keselamatan dan mutu pelayanan pasien.
“Ini menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan bagi kami untuk terus meningkatkan SDM di RSUD dr Soeselo ini,” ujarnya.
Ia pun mengaku cukup kewalahan dengan banyaknya peserta didik dari fakultas kedokteran maupun tenaga kesehatan dari berbagai instansi pendidikan tinggi yang ingin belajar di rumah sakit daerah ini.
“Dampak positifnya, RSUD dr Soeselo menjadi rekomendasi rumah sakit pendidikan dari berbagai perguruan tinggi, bahkan hingga tahun 2025 sudah penuh karena banyak peserta didik yang ingin belajar di sini,” pungkasnya.
Di temui secara terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud menuturkan sebagai rumah sakit pendidikan utama, RSUD dr Soeselo harus bisa menjaga mutu dan secara teratur melakukan usaha penjaminan mutu demi terselenggaranya pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian yang berkualitas dengan mengutamakan keselamatan pasien serta memberikan perlindungan dan kepastian hukum, sesuai fungsi dan peran serta tugas rumah sakit pendidikan yaitu melakukan tata kelola organisasi yang baik.
Di samping itu, rumah sakit juga harus terus meningkatkan sinkronisasi dan harmonisasi pelayanan, pendidikan, serta penelitian sehingga memungkinkan mahasiswa kedokteran ataupun tenaga kesehatan lainnya terjun langsung mendapatkan pengalaman dalam proses pelayanan.
“Mudah-mudahan, kerja sama yang terjalin antara RSUD dr Soeselo dengan Fakultas Kedokteran UMP maupun perguruan tinggi lainnya semakin memperkuat arsitektur pendidikan kesehatan kita melalui pola-pola pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan muaranya adalah lulusan profesi dokter yang berkompeten,” pungkasnya. ( *** )