Sejumlah 33 murid Sekolah Dasar (SD) Slawi Wetan 01,02 dan 03 diduga mengalami keracunan jajanan sekolah yang dijajakan salah seorang pedagang di lingkungan sekolah, Senin (8/8/2022).
Puluhan anak tersebut muntah-muntah setelah mengonsumsi makaroni telor atau yang dikenal makaronj telor ( maklor )
Kepala SD Slawi Wetan 01 Murtini mengatakan, pada jam istirahat sekitar pukul 09.00, sebagian siswa membeli jajanan yang dijual pedagang di luar sekolah.
Tak selang lama sekitar pukul 09.15 ada satu siswa kelas 4 yang muntah-muntah, disusul siswa lain dari SD Slawi Wetan 01,02 dan 03. Saat ditanya, mereka mengaku habis makan maklor.
“Kami segera lapor ke Puskesmas Slawi, bahwa anak SD Slawi Wetan 01,02, 03 yang berada dalam satu komplek, beberapa muntah-muntah setelah makan maklor. Petugas dari Puskesmas langsung kesini, disusul dari Dinkes. Kondisi siswa ada yang lemas, pusing. Tiga anak dirujuk ke rumah sakit,” jelas Murtini.
Siswa yang keracunan, kata Murtini, sempat diberi air kelapa dan obat-obatan.
Murtini menyebutkan, kejadian keracuan baru pertama kali terjadi. Penjual maklor sudah sembilan tahun berjualan di lingkungan sekolah.
Dikatakan olehnya , dari muntahan siswa terdapat makaroni. Sebagian besar siswa mengaku mengonsumsi maklor rasa jagung manis.
Belajar dari kejadian tersebut, pihak sekolah mengimbau kepada siswa untuk membawa bekal makanan ke sekolah. Selain itu bersama Dinkes akan mengundang pedagang untuk diberi pengarahan.
Dari jumlah itu, ada tiga siswa SD Slawi Wetan 01 yang dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi dan empat siswa dibawa ke PSC 119 Dinkes Kabupaten Tegal. Sementara siswa lainnya kondisinya sudah membaik dan sudah pulang ke rumah.
Terkait kejadian tersebut, Wakapolres Tegal Kompol Didi Dewantoro mengatakan, menindaklanjuti kejadian keracunan maklor di SD Slawi Wetan 01,02 dan 03 ini, Satreskrim Polres Tegal telah mengirim Tim Identifikasi ke lokasi kejadian, memeriksa saksi dan kurban di rumah sakit. ( *** )
