Dalam rangka memperingati harii lahir yang ke – 11, Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Tegal menggelar acara jalan sehat.
Acara jalan sehat bersama Bupati Tegal Umi Azizah ini berlangsung di GOR Tri Sanja Slawi, Minggu (13/11/2022) pagi.
Di hadapan ribuan peserta jalan sehat, Bupati Umi mengatakan dinamika pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari peran guru, selain peserta didik, sistem pendidikan dan sarana prasarana pendidikan.
“Tugas guru tidak ringan. Sebab guru sebagai fasilitator pembelajaran di kelas tugasnya bukan sekedar menyampaikan pelajaran, tapi menghidupkan pengetahuan,” kata Umi.
Sehingga ilmu yang diperoleh peserta didiknya bukan sekedar hafalan, tapi juga bisa dipahami dan bermanfaat untuk menuntaskan persoalan.
Umi menyebut ini sebagai tantangan bagi para guru, bagaimana menciptakan suasana belajar menjadi proses yang menyenangkan.
Maka, kreativitas harus ditumbuhkan dan guru jangan segan untuk beradaptasi dengan kebaharuan. Sebab menurut Umi, hanya pendidikan yang bisa menyelamatkan masa depan, dan tak satu pun negara di dunia yang bisa bertahan tanpa pendidikan.
Umi mengaku senang bisa berada di tengah-tengah guru PGSI.
“Pagi ini saya merasa senang dan bangga bisa berada di tengah-tengah bapak ibu guru PGSI. Ini menandakan semangat yang positif, semangat penuh kebersamaan,” ungkap Umi.
Ketua Panitia Jalan Sehat Harlah ke-11 PGSI Kabupaten Tegal Zaenal menuturkan dengan adanya kegiatan ini, ia berharap masyarakat dapat mengisi waktu luangnya dengan berolahraga. Tidak hanya itu, kegiatan tersebut juga diharapkan dapat memupuk kebersamaan di antara PGSI dengan warga masyarakat.
Hadiah utama berupa sepeda motor berhasil diraih Nadaria, warga Desa Gumayun, Kecamatan Dukuhwaru.
Pada kesempatan ini Bupati Umi juga menyerahkan santunan kematian kepada dua orang ahli waris guru PGSI peserta program jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua dari BPJS Ketenagakerjaan.
Kedua orang guru yang telah meninggal dunia adalah Riyanto yang ahli warisnya mendapat santunan senilai Rp 82,5 juta dan Waidi yang mendapat santunan senilai Rp 113 juta. ( *** )