Pendidikan yang berkualitas menjadi harapan semua pihak, pendidikan bukan hanya sekadar sebagai sarana ‘agent of change’ bagi generasi muda yang akan menjadi penerus suatu bangsa, tetapi juga harus menjadi ‘agent of producer’ agar dapat menciptakan suatu transformasi yang nyata.
Dengan hadirnya tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah ditetapkan pada United Nations General Assembly pada agenda Development tahun 2030 diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam bidang pendidikan di Indonesia.
Saat ini, penyelenggaraan pendidikan, termasuk di Kabupaten Tegal, masih menghadapi berbagai tantangan dan kendala yang diantaranya adalah pendidikan karakter yang belum maksimal
Saat ini, berbagai perilaku menyimpang dilakukan oleh oknum pelajar, Fenomena yang sempat membuat viral jagad dunia maya Kabupaten Tegal adalah kasus tawuran.
Padahal, pendidikan karakter khas Indonesia sudah terpatri dalam nilai-nilai Pancasila. Lima sila dasar negara ini memiliki makna yang dalam untuk menciptakan karakter bangsa.
Dalam menghadapi tantangan kendala ini, peran keluarga, peran sekolah, peran guru, peran pemerintah, media massa dan lingkungan sangat penting dalam pembentukan karakter.
Berawal dari rasa keprihatinan serta memberikan sumbangsih dalam menghadapi tantangan tersebut diatas, Rois, Warga Desa Dukuhtengah Kecamatan Margasari, CEO Jaringan Kedai Kopi Konangan menghibahkan aplikasi SiBakti ( Sistem Bangun Karakter Terintegrasi ) kepada Pemerintah Kabupaten Tegal, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Aplikasi SiBakti, menurut Rois saat launching di Halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rabu ( 12/07/2023 ) sebagai bentuk komitmen masyarakat dalam peningkatan pembentukan dan pembangunan karakter.
Saat ini masih berbasis web, yang dapat diakses melalui www.sibakti.co.id sedang dikembangkan sehingga nantinya dapat didownload melalui Playstore. ( *** )